Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan AI di SMPN 1 Tano Tombangan Angkola: Langkah Strategis Tingkatkan Literasi Digital Guru
POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN – Menyongsong tantangan Revolusi Industri 4.0 dan pendidikan abad ke-21, SMPN 1 Tano Tombangan Angkola melaksanakan pelatihan pembelajaran mendalam (deep learning) dan kecerdasan buatan (AI) selama dua hari, mulai Senin hingga Selasa, 4–5 Agustus 2025. Bertempat di aula sekolah, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari kalangan praktisi pendidikan dan teknologi yang kompeten, yaitu Padang Togatorop, S.Pd., MM, Sihar Simamora, S.Pd., Tubar Nadeak, S.Pd., serta Eunike Simanjuntak, S.Pd.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru dalam memahami strategi pembelajaran inovatif yang berfokus pada pendekatan berbasis proyek (project-based learning), integrasi teknologi ke dalam kelas, serta adaptasi terhadap karakteristik peserta didik era digital. Proses pelatihan berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam dan studi kasus kontekstual, sehingga menciptakan suasana belajar yang aktif dan partisipatif bagi seluruh peserta.
Dalam sambutannya, Kepala SMPN 1 Tano Tombangan, Padang Togatorop, S.Pd., MM, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa transformasi digital dalam pendidikan bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan. “Kami ingin guru-guru mampu melampaui batas pedagogi konvensional, agar siap mengintegrasikan teknologi sebagai mitra dalam proses pembelajaran yang adaptif,” ujarnya.
Sesi kedua pelatihan yang berlangsung Selasa (5/8/2025) difokuskan pada pengenalan pemrograman (coding) dan kecerdasan buatan (AI). Narasumber utama, Ibu Fitri Pane, S.Pd., yang dikenal sebagai pelatih nasional dalam bidang teknologi pendidikan, memaparkan pentingnya penguasaan dasar-dasar algoritma dan logika pemrograman bagi guru. Ia juga menyoroti peran AI dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efisien.
Integrasi teknologi seperti AI dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. AI dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa, menyesuaikan materi sesuai tingkat pemahaman, dan memberikan umpan balik secara real-time. Oleh karena itu, pemahaman guru terhadap perangkat dan konsep ini akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran yang fleksibel, holistik, dan berpusat pada peserta didik.
Tak hanya berfokus pada keterampilan individu, pelatihan ini juga dirancang untuk membentuk ekosistem pembelajaran kolaboratif di antara guru. Melalui pengembangan modul pembelajaran berbasis digital yang dilakukan secara berkelompok, diharapkan tercipta sinergi antar pendidik dalam memajukan kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan semangat gotong royong dalam penguatan profil pelajar Pancasila.
Sebagai tindak lanjut, pelatihan akan berlanjut pada gelombang ketiga dan keempat pada September 2025, dengan melibatkan guru dari sekolah lain di wilayah Kecamatan Tano Tombangan dan sekitarnya. Upaya diseminasi praktik baik ini diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya pusat pelatihan guru berbasis teknologi di Tapanuli Selatan. Dengan langkah ini, SMPN 1 Tano Tombangan menegaskan perannya sebagai pionir transformasi pendidikan di wilayahnya.(PS/BERMAWI)
Share to :
SMPN 1 TANTOM ANGKOLA